Thursday, May 7, 2009

"Sebab itu Aku Menginginkanmu Nara.."

Yang menangis adalah yang berpunya. Yang berpunya adalah yang kehilangan. Yang kehilangan adalah mereka yang ingin.” kata Ki Ageng Suryomentaram, seorang Pangeran Jogja, pada suatu masa saat ia meninggalkan istana. Nah Nara, jika aku adalah yang berpunya maka yang aku punya buatmu hanyalah sebentuk CINTA. Dan itu untuk dulu, kini dan esok. Ya, Cinta dan hanya Cinta.

Kalau ku ingat-ingat lagi kata-kata Ki Ageng itu maka wajar jika aku menangis saat ini. Sebab yang menangis adalah yang berpunya. Dan yang aku punya hanya Cinta. Maka aku, yang berpunya Cinta itu, adalah yang kehilangan. Lalu aku, yang kehilangan Cinta, tak lain karena aku ingin. Aku menginginkan kau, Nara. Dan semua karena Cinta.

Jangan pula kau berucap bahwa bisa apa kau nanti dengan Cintaku itu? Cinta memang tidak akan mengenyangkan laparmu. Cinta juga tidak akan menghapus haus dahagamu. Tapi Cintaku ini berbungkus ketulusan, sayang. Dan dengannya kau akan membuat kenyang lapar jiwamu dan mengikis habis dahaga jiwamu.

Maka wajar 'kan jika aku menangisi kehilanganmu? menangisi setiap jengkal kenangan kita? Sebab aku adalah yang berpunya Cinta dan bisa kapan saja kehilangan Cinta maka sebab itulah aku menginginkanmu Nara!



Arqan Kamaruzzaman, di pangkal Mei.




Copyrights are subjected to Masnur Marzuki