Saturday, January 23, 2010

"Setiap Sebab Adalah Akibat"

etiap Desember adalah menunggu. Menunggu detik yang baru karena sebentar lagi akan ada yang berganti. Januari adalah tenaga baru untuk berbuat sesuatu. Sedang di Februari, orang bilang ada segepok cinta yang minta direngkuh. Begitu juga Maret, April, Mei dan seterusnya.
Benang merahnya adalah bahwa hidup selalu berawal dari sebab lalu muncullah akibat. Hanya saja tidak mudah mengurai akar sebab dan akibat itu sendiri, Dilara. Kau mau tahu, kenapa?

Kalau kau mencintaiku, itu sebab atau akibat?
Tak usah dijawab biar remuk redam sendiri pertanyaanku itu.

Kalau kau menyayangiku, itu juga sebab atau akibat?
Tak usah dijawab biar remuk redam sendiri pertanyaanku itu.

Kalau kau tiba-tiba meninggalkanku, itu sebab atau akibat?
Tak usah dijawab biar remuk redam sendiri pertanyaanku itu.

Kalau tiba-tiba kau dalam posisi membenci aku, itu sebab atau akibat?
Tak usah dijawab biar remuk redam sendiri pertanyaanku itu.

Dan juga kalau tiba-tiba kau menyumpahi lalu mengutukku, itu sebab atau akibat?
Tak usah dijawab biar remuk redam sendiri pertanyaanku itu.

Begitulah Dilara. Hidup adalah perkara sebab dan akibat. Dan Tuhan-lah yang maha tahu mana sebab mana akibat.

Tercatatlah dalam sebuah hikayat, Dilara; "Jika Tuhan menginginkan sesuatu maka Dia ciptakan sebab.."

Begitulah. Jadi kau tak perlu risau hati dengan apa yang terjadi. Hidup ini terlalu indah untuk kau isi dengan gundah gulana.

Terkutuklah aku bila kau masih menyimpan dendam dan perih hati karena adaku.
Kau harus terus melangkah, menjemput impianmu yang belum terwujud. Ada hal yang lebih istimewa untuk kau pungut selain aku.

Setiap sebab adalah akibat dan setiap akibat adalah juga sebab. Alam sudah lama mengajarkan itu pada kita. Konsepnya begitu sederhana. Sesuatu yang terjadi pasti disebabkan oleh sesuatu hal.
Sebab mewujud karena ada akibat. Akibat ada karena sebab. Sedangkan jeda di antaranya adalah proses.

Sederhananya begini; jika kita tiba-tiba berpisah itu adalah sebab sekaligus akibat. Dan di antara keduanya terdapat proses di mana terselip cerita pahit dan manis. Semuanya nanti akan terbungkus menjadi kenangan. Suatu hari nanti di masa depan, roda selalu berputar sayang -seperti yang kau tulis diam-diam untuk malaikat penjagamu itu- kau akan tersenyum sendiri mengingatnya.

Karena setiap sebab selalu ada akibat, Dilara. Bersabarlah! Waktu itu akan tiba!!!


Arqan Kamaruzzaman.

Hari Kedua Januari 2010